Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMM Mataram telah resmi membentuk Dewan Unggulan Pengembangan Ekonomi Kreatif (DUPEK) melalui Surat Keputusan Ketua STIE AMM Mataram Nomor: 024/Kep/K/STIE AMM/2017. Adapun tujuan dari pembentukan DUPEK salah satunya adalah untuk menyelenggarakan model pengembangan ekonomi kreatif menuju peningkatan kemandirian mahasiswa.
Rapat perdana tersebut berlangsung pada hari Sabtu (8/7) Bertempat di ruang rapat STIE AMM Mataram. Rapat dihadiri oleh segenap personalia dari beberapa unsur yang meliputi: unsur akademisi yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Sugeng Prasetyo, unsur praktisi oleh Dr. Abdul Aziz Bagis, unsur profesi oleh Ir. Budi Yuwono, MM , unsur perbankan oleh Sigit Widjayanto dan juga unsur pengusaha oleh H. Salman, SH. Selain itu rapat perdana juga mengikutsertakan beberapa unsur pejabat struktural STIE AMM Mataram yakni I Made Suardana, SE., MM, selaku Wakil Ketua 1, Yuli Astini selaku Kepala LP3M, Sukma Hidayat, Amd selaku Kepala BEI dan juga Usman TS selaku Kepala LPK-P2KPN.
Acara ini dibuka oleh Ketua STIE AMM Mataram, Dr. H. Umar Said, SH., MM. Dalam sambutannya Umar Said menjelaskan, “bahwa dasar pembentukan DUPEK adalah dalam upaya mewujudkan visi STIE AMM Mataram, yaitu terwujudnya Sekolah Tinggi yang Unggul, Berdaya Saing dan Berjiwa Mandiri. Keunggulan dari lembaga inilah yang akan dituangkan melalui upaya DUPEK membentuk karakter lulusan yang sesuai dengan visi lembaga. Untuk itu, STIE AMM Mataram telah melakukan restrukturisasi organisasi dengan membentuk Biro Pusat Keunggulan yang membawahi tiga bagian yaitu: 1. Lembaga Pusat Karir dan Pengembangan Pusat Kewirausahaan dan Produktivitas Nasional (LPK-P2KPN), 2. Lembaga Galeri Bursa Efek Indonesia (BEI) STIE AMM Mataram, dan 3. Lembaga Pelatihan Perpajakan (Brevet A dan B).”
Dalam rapat tersebut juga dijabarkan tugas dari DUPEK STIE AMM Mataram yang meliputi: a. Memberikan masukan terhadap Program Unggulan STIE AMM Mataram, b. Menyelenggarakan kajian Model Pengembangan Ekonomi Kreatif menuju peningkatan kemandirian mahasiswa, c. Menyelenggarakan Pengembangan Inkubator Bisnis dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, dan d. Menguji proposal usaha para mahasiswa yang akan menerima modal usaha.
Beberapa masukan dalam rapat perdana DUPEK STIE AMM Mataram kali ini juga disampaikan oleh perwakilan masing-masing unsur personalia. Salah satunya adalah Salman yang mewakili unsur pengusaha, menurutnya STIE AMM Mataram perlu mengadakan program pengembangan usaha alumni yang nantinya dapat dipantau dan dibina oleh lembaga, selain itu harus ada perubahan mindset dari para mahasiswa untuk berani menciptakan peluang tanpa harus menunggu modal, dan yang terakhir perlu diadakannya studium generale secara berkelanjutan dengan mendatangkan para susksesi lokal yang memahami pasar NTB. Hal ini dinilai penting karena lulusan dari STIE AMM Mataram lebih banyak yang mencari pekerjaan di wilayah lokal (NTB).
Adapun Sugeng Prasetyo selaku perwakilan unsur akademisi memberi masukan pentingnya pendidikan etika dan karakter sejak awal masuk perkuliahan. Hal ini disebabkan dalam menghadapi dunia kerja dan usaha, kemampuan (skill) saja tidak cukup. Kemampuan tersebut juga harus dibarengi dengan kemampuan Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ).
Rapat perdana DUPEK STIE AMM Mataram tersebut telah merumuskan beberapa masukan penting untuk pembenahan kualitas keunggulan lembaga. Untuk gelaran rapat selanjutnya akan segera diagendakan setelah masing-masing divisi terkait telah menyiapkan beberapa temuan dan hasil evaluasi mengenai kendala dalam menjalankan program kerjanya. -Humas-