Gelar Seminar Internasional, STIE AMM Awali Kerjasama Dengan UNIRAZAK

 

STIE AMM Mataram kembali menggelar Seminar Internasional pada hari Selasa (10/24) yang lalu. Pada kesempatan kali ini, seminar menghadirkan Prof. Dr. Zulkiflee Bin Mohamed (Dean of Bank Rakyat School of Business and Entrepreneurship) yang didampingi oleh Shahril Bin Mohd. Razali (Executive & Asst. Registrar) dari Universiti Tun Abdul Razak (UNIRAZAK) Kuala Lumpur, Malaysia sebagai narasumber. Ini merupakan awal dari dimulainya kerjasama internasional antara STIE AMM Mataram dan UNIRAZAK Kuala Lumpur, Malaysia.

Di hadapan ratusan peserta yang dihadiri oleh para unsur mahasiswa, dosen dan juga karyawan, Ketua STIE AMM Mataram, Dr. H. Umar Said, SH., MM, memberikan sambutan pada pembukaan seminar internasional kali ini. Dalam sambutannya beliau juga menjelaskan jalinan kerjasama yang sedang di jalankan antara STIE AMM Mataram dan UNIRAZAK Malaysia, termasuk bentuk seminar internasional seperti yang telah diselenggarakan kali ini.

Seminar Internasional yang sekaligus mengawali program kerjasama antara STIE AMM Mataram dan UNIRAZAK Kuala Lumpur, Malaysia.

Seminar yang dipandu oleh moderator Ahmad Bairizki, SE., MM., yang juga menjabat sebagai Kepala Humas STIE AMM Mataram ini mengusung tema mengenai program pendidikan kewirausahaan dengan judul: “Developing Entrepreneurship Educational Program at College”. Dalam pemaparannya Zulkiflee menjelaskan pemahaman dan konsep kewirausahaan, “Kewirausahaan dirumuskan sebagai minat, komitmen dan usaha dalam meneroka peluang dan membina kesedaran tentang risiko serta mempunyai daya kreativiti dan inovasi yang diterjemahkan kepada perniagaan.”

Lebih lanjut, Zulkiflee menjelaskan kondisi kewirausahaan yang terjadi di negara Malaysia. Menurutnya untuk mewujudkan Malaysia menjadi sebuah negara maju dan berpendapatan tinggi di tahun 2020, maka dibutuhkan keterlibatan para generasi muda untuk mensukseskan Model Baharu Ekonomi (MBE) yang bertujuan untuk mentransformasikan pertumbuhan ekonomi negara ke tahap yang lebih tinggi.

Namun di sisi lain minat para pemuda untuk menjadi wirausaha relatif masih sedikit, hal ini diketahui melalui pemaparannya berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM) di tahun 2010. “Malaysia didapati berada di kedudukan yang agak rendah dari segi niat individu untuk menjadi usahawan, iaitu hanya mencapai skor sebanyak 8,7% berbanding negara-negara yang mempunyai skor tertinggi seperti Colombia (55,8%), Chile (46%) dan China (42,8%),” jelasnya.

Menyikapi kondisi di mana lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan para pencari kerja, Zulkiflee berharap agar para generasi muda baik di Indonesia maupun di Malaysia dapat belajar dan meningkatkan rasa antusiasme mereka untuk menggeluti dunia kewirausahaan. “Walaupun demikian, pelaksanaan ini haruslah dikendalikan oleh tenaga pengajar yang memahami Kemahiran Insaniah, Pembelajaran dan Pengajaran, Penilaian dan Pengukuran berasaskan rubrik dan Pembelajaran Berasaskan Hasil (OBE). Kursus latihan kepada tenaga pengajar perlu dilakukan demi menjaga kualiti hasil yang diperole

Dr. H. Umar Said, SH., MM. (Kanan) memberikan Souvenir Buletin DINAMMIS kepada Prof. Dr. Zulkiflee Bin Mohamed (Kiri).

h,” tutupnya.
Acara kemudian diakhiri dengan sesi tanya-jawab oleh para peserta. Setelah acara selesai, Prof. Dr. Zulkiflee Bin Mohamed mendapatakan souvenir berupa dua eksemplar buletin DINAMMIS terbitan volume 1 dan 2, di mana yang di dalamnya terdapat konten pemberitaan STIE AMM dan UNIRAZAK. Setelah itu dirinya bergegas untuk mempersiapkan diri menghadiri undangan acara sebagai narasumber pada orasi  ilmiah Wisuda STIE AMM Mataram ke-44 yang bertempat di Hotel Lombok Raya Mataram pada keesokan harinya. (Humas)

BAGIKANShare on FacebookShare on Google+Tweet about this on Twitter