Gelar Kuliah Umum, Kementrian Keuangan RI Sambangi STIE AMM
Kementrian Keuangan Republik Indonesia melalui Badan Kebijakan Fiskal mendatangi kampus STIE AMM Mataram pada hari Kamis (12/4) yang lalu. Adapun tujuan dari kunjungan tim Kementrian Keuangan RI yang dipimpin langsung oleh perwakilan Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Ali Moechtar, SE., MA., adalah untuk memberikan sosialisasi dan kuliah umum mengenai perkembangan ekonomi terkini dan APBN 2018.
Kuliah umum dengan materi “Menjaga Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Perbaikan Kesejahteraan Melalui Kebijakan Fiskal” tersebut dibuka oleh Ketua STIE AMM, Dr. H. Umar Said, SH., MM., dan disampaikan langsung dihadapan ratusan sivitas akademik STIE AMM yang terdiri mahasiswa dan puluhan perwakilan dosen yang telah memadati ruang auditorium sejak pagi hari.
Dalam pemaparannya Ali Moechtar yang menjadi narasumber kuliah umum ini menjelaskan empat topik yang cukup penting untuk diketahui oleh publik saat ini. keempat topik tersebut meliputi: kondisi global dan domestik, tantangan pembangunan, kebijakan fiskal 2018, serta pengelolaan utang pemerintah. “Didukung dengan stabilnya konsumsi dan tingginya pertumbuhan investasi dan perdagangan maka pertumbuhan ekonomi dinilai masih cukup baik,” jelasnya di hadapan para peserta kuliah umum. Selain itu dirinya juga menjelaskan bahwa realisasi tingkat pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya terus meningkat, hal ini dikarenakan meningkatnya permintaan domestik dan juga perbaikan sektor internal.
Ali Moechtar juga menjelaskan beberapa poin penting lainnya mengenai kebijakan strategis 2018, optimalisasi penerimaan perpajakan, peningkatan kualitas belanja negara melalui penguatan fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi, hingga alokasi APBN untuk penanggulangan kemiskinan dan dukungan pada masyarakat berpendapatan rendah.
Setelah pemaparan materi oleh narasumber, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa perwakilan dosen dan mahasiswa tampak antusias memberikan pertanyaan terkait dengan materi. Acara akhirnya ditutup dengan pembacaan doa dan sesi foto bersama.
Acara ini dinilai cukup menarik oleh para peserta, karena selama ini masyarakat kerap mendapatkan informasi yang tidak benar (bersifat hoax) mengenai keadaan keuangan negara, seperti utang di era pemerintahan sekarang yang dianggap semakin membengkak tidak terkendali. Faktanya berdasarkan data yang telah disajikan oleh Kementrian Keuangan RI diketahui utang negara kita masih di bawah 30% PDB. Sedangkan batas maksimal yang ditetapkan oleh Undang-undang (UU) No. 17 tahun 2003 sebesar 60%.
Semoga kuliah umum seperti ini dapat sering diselenggarakan oleh pemerintah ke berbagai perguruan tinggi. Selain bentuk sosialisasi dan informasi mengenai kebijakan dan pencapaian prestasi penyelenggaraan negara, hal ini juga sebagai bentuk peningkatan edukasi kepada seluruh akademisi agar dalam bersikap kritis tidak hanya berdasarkan informasi yang mengarah kepada opini sepihak, namun harus berdasarkan kajian literasi dan informasi yang valid berdasarkan data. (Humas)